Berikut Diagram Struktur Manajemen dengan ketentuan :
Atas : 1
Tengah : 6
Bawah : 10
Atas : 1 [1]
Tengah : 6 [2,3,4,6,7,8]
Bawah : 10 [10,11,12,13,14,15,16,17,18,19]
Minggu, 27 Oktober 2013
Kamis, 24 Oktober 2013
Sistem Penunjang Keputusan (SPK ABB)
1.Sebutkan model, data, &
komponen antarmuka SPK ABB.
Model antarmukanya berbasis web/ interaksi antara manusia dan mesin, yang dengan mudah digunakan oleh staf non teknis.
Data:
•DCS – menyimpan data produksi dari sistem kontrol terdistribusi.
•Data capture
•Data warehouse
•Data real-time
Komponen: database, model base, dan software system.
2. Teknologi SPK apa yang digunakan oleh ABB untuk meningkatkan produktivitas
Teknologi otomasi, untuk membantu para pelanggan mengoptimalisasi produktivitas.
-model base yang dimaksud adalah sebagai model yang mempresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif
Model antarmukanya berbasis web/ interaksi antara manusia dan mesin, yang dengan mudah digunakan oleh staf non teknis.
Data:
•DCS – menyimpan data produksi dari sistem kontrol terdistribusi.
•Data capture
•Data warehouse
•Data real-time
Komponen: database, model base, dan software system.
2. Teknologi SPK apa yang digunakan oleh ABB untuk meningkatkan produktivitas
Teknologi otomasi, untuk membantu para pelanggan mengoptimalisasi produktivitas.
3. Bagaimana
ABB Automation menggunakan DSS untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih baik ?
ABB Automation, menangkap dan mengelola
informasi dari paket range MES milik ABB yang digunakan oleh para manager untuk
melakukan analisis dan mengambil keputusan.
4. Mengapa
keputusan yang lebih cepat dan lebih baik, bukan yang lain ?
Sebab ABB adalah suatu perusahaan teknologi
yang bergerak dalam bidang peningkatan produktivitas perusahaan.
5. Bagaimana
sistem kecerdasan tiruan, seperti sistem pakar dan jaringan saraf tiruan, dapat
di integrasikan kedalam ABB DSS?
Harus mempunyai 3 komponen
-database yang dimaksud adalah sebagai
warehous-model base yang dimaksud adalah sebagai model yang mempresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif
-software sistem yang dimaksud adalah software
yang mampu dipahami oleh komputer dan user seperti hasil dari sistem kecerdasan
manusia
6. Perhatikan ulasan SPK pada bagian
ini : apa artinya mendongkrak data produksi untuk meningkatkan manajemen proses
pemanufakturan ?
Mendongkrak
data produksi artinya membuat keputusan untuk operasi yang konsisten dan
efisien untuk mengelola dan memonitor biaya produksi sehingga barang yang
dihasilkan lebih banyak atau jauh melampaui data produksi sebelumnya. Teknologi Komputasi Kolaboratif
1. Yang termasuk dalam GSS courseware adalah
- Microsoft NetMeeting
- Lotus Notes
- Novell Groupwise
2. Kegiatan dari system kelompok adalah
- Electronic Brainstorming
- Vote
- Categorizer
3. Perangkat yang mendukung komunikasi adalah
- Video Conferencing
- Televisi
- Internet/Web
4. Contoh dari GroupWare ialah Electronic Conferencing Systems
5. Yang termasuk kerugian dari GSS, yaitu
- Less or no on-campus interaction
- Student MUST be extremely dedicated
- Student MUST have effective time management skills
6. Kerangka Time/Place diantaranya adalah
- Different Time / Same Place - Internet
- Same Time / Different Place - Video Conference
- Same Time / Same Place - Decision Room
7. Yang termasuk karakteristik kelompok
- Tempat yang berbeda
- Waktu yang berbeda
- Berada dalam organisasi yang sama
8. Proses atau siklus GSS : Idea generation - Idea organization - Prioritizing - Idea generation
9. Manfaat dari GSS, yaitu:
- Can focus on specific skills
- Can present new technology cheaply
- Student can travel in job
- Microsoft NetMeeting
- Lotus Notes
- Novell Groupwise
2. Kegiatan dari system kelompok adalah
- Electronic Brainstorming
- Vote
- Categorizer
3. Perangkat yang mendukung komunikasi adalah
- Video Conferencing
- Televisi
- Internet/Web
4. Contoh dari GroupWare ialah Electronic Conferencing Systems
5. Yang termasuk kerugian dari GSS, yaitu
- Less or no on-campus interaction
- Student MUST be extremely dedicated
- Student MUST have effective time management skills
6. Kerangka Time/Place diantaranya adalah
- Different Time / Same Place - Internet
- Same Time / Different Place - Video Conference
- Same Time / Same Place - Decision Room
7. Yang termasuk karakteristik kelompok
- Tempat yang berbeda
- Waktu yang berbeda
- Berada dalam organisasi yang sama
8. Proses atau siklus GSS : Idea generation - Idea organization - Prioritizing - Idea generation
9. Manfaat dari GSS, yaitu:
- Can focus on specific skills
- Can present new technology cheaply
- Student can travel in job
Supply Chain Management (SCM)
A. Pengertian
SCM (Supply Chain Management)
1. SCM (Supply Chain Management) adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan.
1. SCM (Supply Chain Management) adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan.
Tujuan utama dari SCM
adalah:
1. penyerahan / pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen
2. mengurangi biaya
3. meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan)
4. mengurangi waktu
5. memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi
Komponen SCM dan Teknologi
Sistem SCM memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Aliran informasi bergerak sangat cepat dan akurat antara elemen jaringan supply chain seperti: Pabrik, Suppliers, Pusat distribusi, Konsumen, dan sebagainya).
2. Informasi bergerak sangat cepat untuk menanggapi perpindahan produk
3. Setiap elemen dapat mengatur dirinya
4. Terjadi integrasi dalam proses permintaan dan penyelesaian produk
5. Kemampuan internet.
Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM adalah:
· Demand management/forecasting
Perangkat peralatan dengan menggunakan teknik-teknik peramalan secara statistik. Perangkat ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih akurat.
· Advanced planning and scheduling
Suatu peralatan dalam rangka menciptakan taktik perencanaan, jangka menengah dan panjang berikut keputusan-keputusan menyangkut sumber yang harus diambil dalam rangka melengkapi jaringan supply
· Transportation management
Suatu fungsi yang berkaitan dengan proses pendisitribusian produk dalam supply chain
· Distribution and deployment
Suatu alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan jaringan distribusi pada waktu yang diperlukan. Dalam hal ini, Vendor Managed Invetory dijadikan pertimbangan dalam rangka optimalisasi.
· Production planning
Perencanaan produksi dan jadwal penjualan menggunakan taraf yang dinamis dan teknik yang optimal.
· Available to-promise
Tanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi dan kapasitas transportasi serta biaya dalam keseluruhan rantai supply .
· Supply chain modeler
Perangkat dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudah guna mengarahkan serta mengontrol rantai supply. Melalui model ini, mekanisme kerja dari konsep supply chain dapat diamati.
· Optimizer
The optimizer ibarat jantung dari sistem supply chain management. Dalamnya terkandung: linear & integer programming, non-linear programming, heuristics and genetic algorithm. Genetic algorithm adalah suatu computing technology yang mampu mencari serta menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang digunakan
Permasalahan yang biasa terjadi pada Supply Chain Management adalah :
1. Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi ( distribution centre/D.C.), gudang dan pelanggan.
2. Strategi Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, Berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong, logistik orang ke tiga.
3. Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.
4. Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi.
5. Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas didalam rantai suplai.
1. penyerahan / pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen
2. mengurangi biaya
3. meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan)
4. mengurangi waktu
5. memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi
Komponen SCM dan Teknologi
Sistem SCM memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Aliran informasi bergerak sangat cepat dan akurat antara elemen jaringan supply chain seperti: Pabrik, Suppliers, Pusat distribusi, Konsumen, dan sebagainya).
2. Informasi bergerak sangat cepat untuk menanggapi perpindahan produk
3. Setiap elemen dapat mengatur dirinya
4. Terjadi integrasi dalam proses permintaan dan penyelesaian produk
5. Kemampuan internet.
Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM adalah:
· Demand management/forecasting
Perangkat peralatan dengan menggunakan teknik-teknik peramalan secara statistik. Perangkat ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih akurat.
· Advanced planning and scheduling
Suatu peralatan dalam rangka menciptakan taktik perencanaan, jangka menengah dan panjang berikut keputusan-keputusan menyangkut sumber yang harus diambil dalam rangka melengkapi jaringan supply
· Transportation management
Suatu fungsi yang berkaitan dengan proses pendisitribusian produk dalam supply chain
· Distribution and deployment
Suatu alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan jaringan distribusi pada waktu yang diperlukan. Dalam hal ini, Vendor Managed Invetory dijadikan pertimbangan dalam rangka optimalisasi.
· Production planning
Perencanaan produksi dan jadwal penjualan menggunakan taraf yang dinamis dan teknik yang optimal.
· Available to-promise
Tanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi dan kapasitas transportasi serta biaya dalam keseluruhan rantai supply .
· Supply chain modeler
Perangkat dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudah guna mengarahkan serta mengontrol rantai supply. Melalui model ini, mekanisme kerja dari konsep supply chain dapat diamati.
· Optimizer
The optimizer ibarat jantung dari sistem supply chain management. Dalamnya terkandung: linear & integer programming, non-linear programming, heuristics and genetic algorithm. Genetic algorithm adalah suatu computing technology yang mampu mencari serta menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang digunakan
Permasalahan yang biasa terjadi pada Supply Chain Management adalah :
1. Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi ( distribution centre/D.C.), gudang dan pelanggan.
2. Strategi Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, Berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong, logistik orang ke tiga.
3. Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.
4. Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi.
5. Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas didalam rantai suplai.
Upaya mengintegrasikan kemampuan supply chain management dan
e-Commerce.
• Information flow – klien memiliki akses terbatas menyangkut perkembangan produk atau pesanan pelanggan dalam supply chain. Pelanggan SerCom tergantung pada laporan yang dibuat secara manual setiap bulan dikirim melalui faks dan e-mail. Aliran informasi menjadi sesuatu yang sangat penting di masa datang, terutama jika dikaitkan dengan program fulfillment yang kompleks.
• Fulfillment – ketika pesanan terus meningkat, baik jumlah maupun kompleksitasnya, sistem yang ada sekarang ini tak lagi mampu mengatasi berbagai kebutuhan tersebut. Pesanan dalam jumlah besar cenderung menurun, sedang permintaannya mengikuti perkembangan kebutuhan. Saat ini, tak ada fasilitas yang mampu memantau dan mengelola status pesanan dalam supply chain.
• Web based ordering – semua pesanan ditangani melalui EDI (Electronic Data Interchange), faks atau telepon. SerCom perlu menyediakan layanan pemesanan yang canggih untuk para pelanggan dan menyediakan fasilitas ESD.
• Perpaduan antara pelanggan dan pemasok perlu terus ditingkatkan untuk memperbaiki efisiensi dan komunikasi.
Saat ini konsumen menjadi semakin kritis, mereka menuntut penyediaan produk secara tepat tempat, tepat waktu. Perusahaan manufaktur yang antisipatif akan hal tersebut akan mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan kehilangan pelanggan. Supply chain management menjadi satu solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat produktivitas antara perusahaan-perusahaan yang berbeda.
• Information flow – klien memiliki akses terbatas menyangkut perkembangan produk atau pesanan pelanggan dalam supply chain. Pelanggan SerCom tergantung pada laporan yang dibuat secara manual setiap bulan dikirim melalui faks dan e-mail. Aliran informasi menjadi sesuatu yang sangat penting di masa datang, terutama jika dikaitkan dengan program fulfillment yang kompleks.
• Fulfillment – ketika pesanan terus meningkat, baik jumlah maupun kompleksitasnya, sistem yang ada sekarang ini tak lagi mampu mengatasi berbagai kebutuhan tersebut. Pesanan dalam jumlah besar cenderung menurun, sedang permintaannya mengikuti perkembangan kebutuhan. Saat ini, tak ada fasilitas yang mampu memantau dan mengelola status pesanan dalam supply chain.
• Web based ordering – semua pesanan ditangani melalui EDI (Electronic Data Interchange), faks atau telepon. SerCom perlu menyediakan layanan pemesanan yang canggih untuk para pelanggan dan menyediakan fasilitas ESD.
• Perpaduan antara pelanggan dan pemasok perlu terus ditingkatkan untuk memperbaiki efisiensi dan komunikasi.
Saat ini konsumen menjadi semakin kritis, mereka menuntut penyediaan produk secara tepat tempat, tepat waktu. Perusahaan manufaktur yang antisipatif akan hal tersebut akan mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan kehilangan pelanggan. Supply chain management menjadi satu solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat produktivitas antara perusahaan-perusahaan yang berbeda.
B.
Fungsi Dasar SCM
1.
Secara
fisik, mengubah bahan mentah dan komponen penunjangnya menjadi produk dan
mengantarkannya kepada konsumen.
2. Memastikan produk/layanan diantarkan
sesuai dengan permintaan pelanggan.
C. KARAKTER
SISTEM
Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:
1. Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
Bagian upstream (hulu)/ supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman. Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
2. Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
3. Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:
1. Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
Bagian upstream (hulu)/ supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman. Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
2. Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
3. Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
http://bluewarrior.wordpress.com/2009/12/09/supply-chain-management/
Langganan:
Postingan (Atom)