Novel ini merupakan novel yang memang dikatakan sudah lama terbit, berudul “9 matahari”. Saya beli novel ini sekitar 2 tahun yang lalu, karna kebetulan saat itu ada tugas yang mengharuskan saya membeli novel, namun entah kenapa setelah membaca referensi dari para pembaca yang telah membaca novel ini saya pun tertarik untuk membelinya.
Contoh cover depan novel 9 Matahari
Novel ini cocok untuk anak-anak yang “galau” mau melanjutkan kemana setelah mereka lulus SLTA. Banyak yang mau langsung kerja, namun ga kalah banyak juga sama yang mau meneruskan kejenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu kuliah. Namun pemutusan untuk kuliah itu nyatanya tak semudah dalam berbicara, baik mau menentukan jurusan yang sesuai ataupun dalam menjalankannya. Semuanya menuntut pemikiran yang matang dalam pengerjaannya. (menurut saya pribadi)
Dinovel “9 matahari” ini juga terdapat beberapa pendapat para pembaca ternama yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemutusan “pengkonsumsian-nya”.
è (M. Hatta Rajasa, Menteri Sekretaris Negara RI Kabinet Indonesia Bersatu)
Novel 9 Matahari secara cerdas memberikan pencerahan bahwa siapa saja yang berkemauan keras ingin menimba ilmu, pasti Allah swt. akan membukakan jalan. Jalan itu tidak harus berwujud materi, namun dapat berupa hal yang lebih berharga, yaitu persaudaraan, makin terbukanya wawasan dalam memaknai hidup, serta kekuatan untuk mengubah tantangan menjadi peluang.
è (Seto Mulyadi, Ketua Komnas Perlingdungan Anak)
Buku 9 Matahari ini menyadarkan kepada kita semua betapa kesuksesan adalah sebuah pilihan. Apakah kita akan sukses atau gagal, sepenuhnya berada ditangan kita sendiri. Tentu saja tidak boleh lupa untuk disertai doa. Namun yang penting untuk diingat adalah bahwa belajar denggan tiada henti, mempunyai perencanaan yang matang, dan menjalin kerja sama yang kompak dengan semua pihak, salah satu kunci sukses meraih cita-cita gemilang di masa depan.
è (Effendi Ghazali, Pakar Komunikasi Universitas Indonesia)
Novel ini mengingatkan saya pada: mimpi (yang republikanya saya punya), perjuangan, keteguhan, dan bagaimana mencapainya; ia bukan sinetron yang instan, tapi realitas yang ada disekitar kita.
è (Donny Dhirgantoro, Penulis Novel Best Seller 5 cm dan Penulis Skenario Film)
Buku ini memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi siapa saja yang sedang berdarah-darah menuntut ilmu, dan juga bagi siapa saja yang sedang berjuang mencukupi kebutuhan si penuntut ilmu. Seperti sabda Nabi Muhammad saw: “Tinta bagi seorang pelajar, lebih suci nilainya daripada darah seorang Martir.” Buku ini membuktikannya!
è (Shahnaz Haque, Presenter, Penyiar Radio)
Buku ini mengingatkan kita lagi tentang semangat dan impian. Kita adalah apa yang kita pikirkan. Kita semua bangkit dengan pikiran. Dengan pikiran, kita membuat dunia.
è (Deddy Mulyana, Guru Besar Fakultas Ulmu Komunikasi dan Program Pascasarjana Unpad)
Sebuah novel yang cerdas dan membumi; sebuah balada seorang mahasiswi pendatang dikota kembang yang sarat perjuangan dalam mencari jati diri dibelantara kehidupan yang penuh kepura-puraan dan hedonistic. Sebuah keharusan bagi kaum muda, khususnya mahasiswa, untuk membacanya.
è (Mochamad Achir, Jurnalis, Presenter Liputan 6 SCTV)
Bohong! Tidak hanya 9 Matahari yang ada dalam nnovel ini. Saya temukan begitu banyak energy Matari untuk bertahan hidup, tetap tersadar dan bersyukur, tak terhalang bermimpi, berlari, dan berlari lagi untuk menggapainya. Jika anda mencari jutaan energy positif untuk selalu menang melawan situasi terburuk sekalipun, buku ini bisa menginspirasikannya….
Sumber : Referensi novel 9 Matahari (Penulis: Adenita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar