Proposal Skripsi
Pengembangan Sistem Pakar Diagnosis
Penyakit Menular Seksual Melalui Pendekatan Inferensi Forward Chaining Berbasis Pada Teknologi Bergerak
1.
Latar Belakang Masalah
Dari
waktu ke waktu, pengidap penyakit menular seksual (PMS) di Indonesia terus
meningkat. 1987 s/d Desember 2001:
Dari 671 pengidap AIDS di Indonesia, 280 orang diantaranya meninggal dunia, Desember 2002: Berdasarkan data yang
masuk, terdapat 306 penderita HIV/AIDS yang tersebar di Indonesia, Tahun 2013: Ada sekitar 170.000 sampai
210.000 dari 220 juta penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Perkiraan
prevalensi keseluruhan adalah 0,1% di seluruh negeri, dengan pengecualian
Provinsi Papua, di mana angka epidemik diperkirakan mencapai 2,4%, dan cara
penularan utamanya adalah melalui hubungan seksual tanpa menggunakan pelindung
[jappy.8k.com, 2013].
Peningkatan
jumlah penderita itu telah membuat masyarakat pesimistis. Salah satu penyakit
seksual yang paling banyak menyebabkan kematian adalah Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). AIDS adalah sekumpulan
gejala dan infeksi (atau:sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus. Virusnya Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang memperlemah
kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan
terhadap infeksi oportunistik maupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan
yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa
disembuhkan. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak
langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan
cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina,
cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan
intim (vagina, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang
terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin atau menyusui,
serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut. AIDS memang momok yang
menakutkan. Yang lebih mengkhawatirkan, virusnya menyebar dengan sangat cepat.
Namun
bukan tidak mungkin penyakit ini bisa dicegah. Cara pencegahannya dengan
pengobatan biomedis. Pengobatan yang dimaksud adalah penggunaan obat antiretro viral (ARV), sikumsisi
(penyunatan), penggunaan kondom, dan pengobatan PMS. Tetapi pengobatan biomedis
itu perlu didukung upaya struktural. Antara lain dengan perbaikan ekonomi untuk
memberantas kemiskinan dan meningkatkan pendidikan. Dengan pengetahuan yang
meningkat, pengetahuan masyarakat mengenai PMS turut bertambah. Dengan begitu, mereka bisa memahami PMS dan
cara menghindarinya agar tidak tertular. Peningkatan pengetahuan dan perubahan
perilaku pada masyarakat bisa dilakukan dengan penyuluhan dan pendidikan
kesehatan.
Untuk
itu perlu dibangun suatu sistem yang disebut sistem pakar. Sistem pakar ini
bukanlah untuk menggantikan fungsi dokter, akan tetapi hanya digunakan sebagai
pelengkap dan alat bantu yang masih terbatas, karena program diagnosis PMS ini
hanya bertindak sebagai penasehat atau konsultatif dan tidak seperti halnya seorang
dokter yang dapat mendiagnosis penyakit dengan suatu aksi atau gerakan.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya penderita PMS,
mahasiswa kedokteran atau dokter muda dalam melakukan diagnosis terhadap PMS
serta memberikan solusi pengobatannya.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dalam penulisan
skripsi ini mengambil judul “Pengembangan Sistem Pakar Diagnosis
Penyakit Menular Seksual Melalui Pendekatan Inferensi Forward
Chaining Berbasis Pada Teknologi Bergerak”.
2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
uraian di atas yang menjadi rumusan masalah, yaitu bagaimana membangun suatu
suatu sistem pakar diagnosis penyakit menular seksual yang dapat digunakan
untuk mendiagnosis suatu jenis penyakit berdasarkan gejala yang dirasakan user, berbasis Android. Sehingga user menemukan solusi atas permasalahan
yang dihadapi dengan lebih mudah dan efisien.
3.
Batasan Masalah
Penulisan ini
hanya terbatas pada :
1. Sistem
pakar dirancang berbasis Android.
2. Sistem
pakar ini mendiagnosis penyakit menular yang hanya melalui hubungan seksual
saja.
3.
Metode yang digunakan adalah mesin
inferensi forward chaining untuk
penarikan kesimpulan.
4.
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan tugas akhir ini adalah mengembangkan sistem pakar diagnosis penyakit
menular seksual sebagai alternatif untuk memberikan solusi dan penanggulangan
PMS, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Serta dapat menjadi bahan
referensi atau rujukan bagi instansi kesehatan yang terkait.
5.
Teori Dasar/Tinjauan Pustaka
Teori yang
mendukung permasalahan diatas adalah:
5.1 Kecerdasan Buatan
Kecerdasan
buatan (Artificial Intelligence)
adalah “ide-ide untuk membuat suatu perangkat lunak computer yang memiliki
kecerdasan sehingga perangkat lunak computer tersebut dapat melakukan suatu
pekerjaan yang ilakukan oleh manusia” [Artanti, 2004], dengan kata lain membuat
sebuah komputer dapat berpikir dan bernalar seperti manusia. Tujuan dari
kecerdasan buatan ini adalah membuat computer lebih cerdas, mengerti tentang
kecerdasan, dan membuat mesin lebih berguna bagi manusia. Kecerdasan buatan
dapat membantu meringankan beban kerja manusia misalhnya dalam membuat
keputusan, mencari informasi secara lebih akurat, atau membuat komputer lebih
mudah digunakan dengan tampilan yang mudah dipahami. Cara kerja kecerdasan buatan
adalah menerima input, untuk kemudian diproses dan kemudian mengeluarkan output
yang berupa suatu keputusan.
Kecerdasan
buatan memungkinkan komputer untuk berpikir dengan cara menyederhanakan
program. Dengan cara ini, kecerdasan buatan dapat menirukan proses belajar
manusia sehingga informasi baru dapat diserap dan digunakan sebagai acuan di
masa-masa mendatang.
Kecerdasan
atau kepandaian itu didapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman untuk itu
agar perangkat lunak yang dikembangkan dapat mempunyai kecerasan maka perangkat
lunak tersebut harus diberi suatu pengetahuan dan kemampuan untuk menalar dari
pengetahuan yang telah didapat dalam menemukan solusi atau kesimpulan layaknya
seorang pakar dalam bidang tertantu yang bersifat spesifik.
Kecerdasan
buatan menawarkan media dan uji teoriu kecerdasan. Teori ini dapat dinyatakan
dalam bahasa program komputer dan dibuktikan melalui eksekusinya pada komputer
nyata.
Imlementasi
dari kecerdasan buatan saat ini dapat ditemui dalam bidang-bidang antara lain :
a.
Fuzzy
logic; suatu metode kecerdasan buatan yang banyak
terdapat pada alat elektronik dan robot. Dimana alat-alat elektronik atau robot
tersebut mampu berpikir dan bertingkah laku sebagaimana layaknya manusia.
b.
Computer vision; suatu metode kecerdasan buatan yang memungkinkan sebuah
sistem komputer mengenali gambar sebagai inputnya. Contohnya adalah mengenali
dan membaca tulisan yang ada gambarnya.
c.
Artificial
intelligence dalam game; suatu metode kecerdasan buatan yang berguna untuk meniru cara
berpikir seorang manusia dalam bermain game.
Contohnya adalah program Deep Blue yang mampu berpikir setara dengan seorang grandmaster catur.
d.
Speech
recognition; suatu metode kecerdasan buatan yang
berguna untuk mengenali suara manusia dengan cara dicocokan dengan acuan atau
pattern yang telah diprogramkan sebelumnya. Contohnya adalah suara dari user
apat diterjemahkan menjadi sebuah perintah bagi komputer.
e.
Expert
system; suatu metode kecerdasan buatan yang berguna untuk
meniru cara berpikir dan penalaran seorang ahli dalam mengambil keputusan
berdasarkan siatuasi yang ada.
5.2
Sistem
Pakar
Sistem pakar (expert system)
secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa
dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang
didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemograman tertentu untuk
dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan para ahli. Diharapkan dengan
sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik ‘sedikit’
rumit ataupun rumit sekalipun ‘tanpa’ bantuan para ahli dalam bidang tersebut.
Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang
berpengalaman. Sistem pakar merupakan cabang dari Artificial Intelligence (AI)
yang cukup tua karena sistem ini telah mulai dikembangkan pada pertengahan
tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose
problem solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newl dan Simon. Sampai saat ini
sudah banyak sistem pakar yang dibuat, seperti MYCIN, DENDRAL, XCON & XSEL,
SOPHIE, Prospector, FOLIO, DELTA, dan sebagainya [Kusumadewi, 2003].
Perbandingan sistem konvensional dengan sistem pakar sebagai berikut
[Kusumadewi, 2003]:
A. Sistem
Konvensional
1. Informasi
dan pemrosesan umumnya digabung dalam satu program sequential.
2. Program
tidak pernah salah (kecuali pemrogramnya yang salah).
3. Tidak
menjelaskan mengapa input dibutuhkan atau bagaimana hasil diperoleh.
4. Data
harus lengkap.
5. Perubahan
pada program merepotkan.
6. Sistem
bekerja jika sudah lengkap.
B. Sistem
Pakar
1. Knowledge
base terpisah dari mekanisme pemrosesan (inference).
2. Program
bisa melakukan kesalahan.
3. Penjelasan
(explanation) merupakan bagian dari ES.
4. Data
tidak harus lengkap.
5. Perubahan
pada rules dapat dilakukan dengan mudah.
6. Sistem
bekerja secara heuristik dan logic.
Suatu sistem dikatakan sistem pakar apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut [Kusumadewi, 2003] :
1. Terbatas
pada domain keahlian tertentu.
2. Dapat
memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.
3. Dapat
mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat
dipahami.
4. Berdasarkan
pada kaidah atau rule tertentu.
5. Dirancang
untuk dikembangkan sacara bertahap.
6. Keluarannya
atau output bersifat anjuran.
Adapun banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem
pakar, antara lain [Kusumadewi, 2003] :
1. Masyarakat
awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa
kesadaran langsung seorang pakar.
2. Meningkatkan
produktivitas kerja, yaitu bertambahnya efisiensi pekerjaan tertentu
serta hasil solusi kerja.
3. Penghematan
waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
4. Memberikan
penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang.
5. Pengetahuan
dari seorang pakar dapat dikombinasikan tanpa ada batas waktu.
6. Memungkinkan
penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai. pakar untuk
dikombinasikan.
Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan pengembangan
sistem pakar, yaitu [Kusumadewi, 2003] :
1. Daya
kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan
secara otomatis oleh sistem.
2. Pengembangan
perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan dengan perangkat lunak
konvensional.
Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan
peran manusia, tetapi untuk mensubstitusikan pengetahuan manusia ke dalam
bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
5.3
Metode
Forward Chaining (pelacakan ke depan)
Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven).
Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya
mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai
dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.
5.4 Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Setelah menerima bidang kepakaran yang telah
diaplikasikan pada sistem pakar, kemudian mengumpulkan pengetahuan yang sesuai
dengan domain keahlian tersebut. Pengetahuan yang dikumpulkan tersebut
tidak bisa diaplikasikan begitu saja dalam sistem. Pengetahuan harus
direpresentasikan dalam format tertentu dan dihimpun dalam suatu basis
pengetahuan. Pengetahuan yang dilakukan pada sistem pakar merupakan serangkaian
informasi pada domain tertentu. Kedua hal tersebut menurut ekspresi klasik
oleh Wirth ditulis sebagai berikut:
Algoritma
+ Struktur Data =
Program Pengetahuan + Inferensi =
Sistem Pakar.
5.5
Unified
Modeling Language (UML)
UML
adalah
sebuah bahasa untuk menentukan visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan
artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu
proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau
perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan
sistem non perangkat lunak lainnya.
UML merupakan suatu kumpulan teknik
terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan
kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak,
namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.
Pada UML terdapat diagram
berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk
mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram
merupakan bagian dari suatu view tertentu
dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis diagram antara lain :
a. Use Case
Diagram
Use case adalah
abstraksi dari interaksi antara sistem
dan actor. Use case bekerja dengan
cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user
sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah
sistem dipakai. Use case
merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana sistem akan terlihat di
mata user. Sedangkan use case diagram memfasilitasi
komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client.
b. Class
Diagram
Class adalah dekripsi
kelompok obyek-obyek dengan property,
perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan
global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class- class yang ada
dan relasinya satu dengan yang lainnya. Sebuah sistem biasanya mempunyai
beberapa class diagram. Class diagram sangat membantu dalam
visualisasi struktur kelas dari suatu sistem.
c. Component Diagram
Component software
merupakan bagian fisik dari sebuah sistem, karena menetap di dalam komputer dan
tidak berada di dalam benak para analis. Component
merupakan implementasi software dari
sebuah class atau lebih. Component dapat berupa source code, komponent biner, atau executable component. Sebuah component
berisi informasi tentang logic class atau
class yang diimplementasikan sehingga
membuat pemetaan dari logical
view ke component view.Sehingga
component diagram dapat
merepresentasikan dunia riil yaitu component
software yang mengandung component,
interface dan relationship.
d. Deployment Diagram
Menggambarkan tata letak sebuah sistem secara fisik,
menampakkan bagian-bagian software
yang berjalan pada bagian-bagian hardware, menunjukkan hubungan komputer dengan
perangkat (nodes) satu sama lain dan
jenis hubungannya. Di dalam nodes ,
executeable component dan object yang dialokasikan untuk
memperlihatkan unit perangkat lunak yang dieksekusi
oleh node tertentu dan ketergantungan komponen.
e. State
Diagram
State diagram
menggambarkan semua state (kondisi) yang dimiliki oleh
suatu object dari suatu class dan
keadaan yang menyebabkan state berubah.
Kejadian dapat berupa object lain yang mengirim pesan. State class tidak digambarkan untuk
semua class, tetapi hanya class yang mempunyai sejumlah state yang terdefinisi dengan baik
dan kondisi class berubah oleh
state yang berbeda.
f. Sequence
Diagram
Sequence
Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario.
Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim
antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada
titik tertentu dalam eksekusi sistem.
g. Collaboration
Diagram
Menggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagrams. Dalam menunjukkan pertukaran pesan, collaboration
diagrams menggambarkan object dan hubungannya (yang mengacu kepada
konteks). Tetapi jika penekannya pada waktu atau urutan lebih baik jika
menggunakan sequence
diagrams, tetapi jika penekanannya pada konteks gunakan collaboration diagram.
h. Activity
Diagram
Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas,
digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi
sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.
5.6
Struktur Navigasi
Terdapat 2 (dua) jenis navigasi yang
sering digunakan yaitu navigasi horizontal dan navigasi vertikal. Navigasi
horizontal adalah navigasi yang bergeser mendatar sedangkan navigasi vertikal
adalah navigasi yang penggeserannya secara bertingkat. Struktur navigasi adalah
struktur jalur disuatu program. Menentukan suatu struktur navigasi merupakan
suatu hal yang sebaiknya dilakukan sebelum membuat aplikasi, ada 4 (empat)
macam bentuk dasar dari sturuktur navigasi yang bisa digunakan dalam proses
pembuatan aplikasi, yaitu :
5.6.1 Bentuk Linier
Navigasi linier merupakan sturuktur
yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita berurut, struktur ini menampilkan
satu demi satu tampilan secara berurut menurut aturannya dan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar
1.1 Struktur
Navigasi Linier
5.6.2 Bentuk Hirarkis
Struktur ini bisa juga disebut
navigasi bercabang, merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabagan untuk
data atau gambar pada layar dengan kriteria tertentu. Tampilan ini pada menu
pertama disebut Master Page (Halaman
Satu), halaman tersebut mempunyai percabangan yang disebut Slave Page (Halaman Pendukung) dan jika dipilih menjadi halaman
utama kedua, begitu seterusnya, tampilan seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar
1.2 Struktur Navigasi Hirarki
5.6.3 Non Linier
Struktur navigasi non linier (tidak
berurut) merupakan pengembangan dari struktur navigasi linier hanya saja pada
struktur ini diperkenankan untuk membuat percabangan. Percabangan struktur non
linier berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki, pada struktur ini
kedudukan semua page sama sehingga tidak diperkenankan adanya master page dan
slave page dan penggambarannya tampak seperti berikut :
Gambar
1.3 Struktur Navigasi Non Linier
5.6.4 Campuran
Struktur ini merupakan gabungan dari
struktur sebelumnya dan juga disebut dengan struktur navigasi bebas, maksudnya
adalah jika suatu tampilan membutuhkan percabangan maka dibuatkan percabangan.
Bentuknya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 1.4 Struktur Navigasi Campuran
5.7
Sekilas
Tentang Seksual
Sejak manusia dilahirkan hingga menjadi manusia dewasa, manusia memiliki
dorongan yang dinamakan libido. Libido merupakan dorongan seksual yang
sudah ada pada manusia sejak lahir. Libido pada anak berbeda dengan libido pada
orang tua. Kepuasan seks pada anak, pencapaiannya tidak selalu melalui alat kelaminnya,
melainkan melalui daerah-daerah lain yaitu mulut dan anus.
Istilah “seks” secara etimologis, berasal dari bahasa Latin “sexus”
kemudian diturunkan menjadi bahasa Perancis Kuno “sexe”. Istilah ini
merupakan teks bahasa Inggris pertengahan yang bisa dilacak pada periode
1150-1500 M. “Seks” secara leksikal bisa berkedudukan sebagai kata benda (noun),
kata sifat (adjective), maupun kata kerja transitif (verb of
transitive):
Secara terminologis seks adalah nafsu syahwat, yaitu suatu kekuatan
pendorong hidup yang biasanya disebut dengan insting/ naluri yang
dimiliki oleh setiap manusia, baik dimiliki laki-laki maupun perempuan yang
mempertemukan mereka guna meneruskan kelanjutan keturunan manusia.
5.8
Sistem
Operasi Android
Android adalah sistem operasi untuk handphone yang berbasis linux.
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan
aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Android
merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi sistem
operasi, middleware dan aplikasi inti yang di release oleh Google.
5.9
Java
Java adalah bahasa pemrograman yang mirip dengan C/C++ . C/C++ adalah
bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk pemrograman web. Salah satu
keunggulan dari java adalah dapat dijalankan dibanyak platform perangkat keras
dan perangkat lunak sehingga pengembangan aplikasi dan pemrograman dapat
menuliskan program dengan menjalankannya di mana saja, di platform sistem
operasi apapun serta dikebanyakan komputer yang ada saat ini.
5.10
JVM
JVM adalah sebuah mesin virtual yang bekerja selayaknya sebuah mesin. JVM
memiliki spesifikasi hardwarenya sendiri beserta platform yang dibutuhkan untuk
melakukan kompilasi terhadap source code java. Setalah dikompilasi akan
menghasilkan bytecode yang disebut berekstensi class yang isinya menyerupai
kode mesin. Kode mesin sendiri diterjemahkan oleh mesin dimana dijalankan,
sedangkan bytecode java diterjemahkan oleh JVM juga untuk menjalankan program
Java komputer memerlukan JVM dan JVM dapat bekerja di platform apa saja. Selama
memiliki JVM program Java dapat dijalankan tanpa memperhatikan platform.
Karena, Java memiliki platform independent. Salah satu karakteristik bahasa
pemograman Java adalah platform independent tidak tergantung kepada sistem operasi
atau mesin apapun.
5.11
Eclipse
Eclipse adalah Integrated Development Environment (IDE) berbasiskan Java
dari Sun Microsystem yang merupakan software development yang OpenSource,
dengan kata lain software ini di bawah pengembangan bersama, bebas.
5.12
JDK
JDK (Java Development Kit) adalah semacam kotak peralatan (kit) yang
digunakan untuk development. JDK ini berguna saat menulis code program.
5.13
SDK
SDK (Software Development Kit) biasanya adalah kumpulan dari tools yang
dibutuhkan untuk membuat serta menjalankan program.
5.14
ADT
ADT (Android Development Tools) adalah plugin untuk Eclipse yang didesain
untuk pengembangan aplikasi Android. ADT memungkinkan Eclipse untuk digunakan
dalam membuat aplikasi Android baru, membuat User Interface, menambahkan komponen berdasarkan framework API Android, debug aplikasi
dan pemaketan aplikasi Android.
5.15
XML
XML (eXtensible Markup Language) dikembangkan mulai tahun 1996 dan
mendapatkan pengakuan dari W3C
pada bulan Februari 1998.
Ketika HTML dikembangkan pada
tahun 1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada
SGML dan dengan
berpedoman pada pengembangan
HTML menghasilkan markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML.
Seperti halnya HTML, XML juga
menggunakan elemen yang ditandai dengan
tag pembuka (diawali dengan „<‟ dan diakhiri dengan „>‟), tag penutup
(diawali dengan „</ „diakhiri „>‟) dan atribut elemen (parameter yang
dinyatakan dalam tag pembuka
misal <form name=”isidata”>). Hanya
bedanya, HTML mendefinisikan dari
awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya, sedangkan pada XML bisa
menggunakan tag dan atribut sesuai keinginan. Keunggulan dari XML yaitu
dapat mendeskripsikan susunan informasi
dan berfokus pada informasi itu sendiri.
XML dibutuhkan untuk
menyusun dan menyajikan
informasi dengan format yang
tidak mengandung format standard layaknya heading, paragraf, tabel dan lain
sebagainya. Struktur layout XML Android sangat sederhana berupa tree dari
elemen- elemen XML dimana setiap node-nya adalah subkelas dari kelas view.
5.16
MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data dengan
menggunakan standard SQL atau DBMS (Database Management System) yang
multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.
MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi
GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan
GPL. Pada mulanya MySQL hanya dapat dijalankan pada sistem operasi berbasis
Unix atau Linux. Namun pada perkembangannya, MySQL dapat berjalan pada sistem
operasi : Linux, Windows, Solaris, FreeBSD, MacOS, dan Novel. Disini salah satu
contoh dari versi My SQL yaitu My SQL 4.0.
6.
Metode Penelitian
Metode
yang di gunakan dalam pembuatan tugas akhir ini terbagi menjadi dua yaitu
metode pengumpulan data dan metode perancangan sistem.
6.1 Metode
Studi Pustaka
Pada
metode studi pustaka, data dan referensi yang di perlukan diambil dari buku,
buku elektronik, maupun website. Terdapat materi tentang sistem pakar,
pemrograman Android dan juga materi tentang penyakit menular
seksual serta cara pengobatannya.
6.2 Metode Pengembangan SDLC (System Development Life Cycle)
1. Perencanaan
Pada tahap ini di cari tahu apakah permasalahan pada
sistem yang sudah ada. Apabila ada, solusi dari masalah tersebut harus di
pikirkan serta tujuan apa yang akan di capai.
2.
Analisis Sistem
Pada
tahap ini mulai di identifikasi penyebab masalah yang ada, dalam pengembangan
sistem pakar ini masalah yang ada adalah kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan penyakit menular seksual. Solusi yang di
ambil adalah dengan pengembangan sistem pakar sebagai alternatif untuk
memberikan solusi dan penanggulangan PMS. Solusi yang
diambil adalah dengan pengembangan sistem pakar yang bisa menggantikan
sementara tugas dokter. Selain itu dilakukan juga metode akuisisi pengetahuan (Knowledge Acquisition), yakni tahap ini
pekerja dalam bidang kedokteran spesialis kulit dan kelamin akan diwawancara
agar mendapatkan metode yang baik dalam melakukan analisis dalam penyakit
menular seksual.
3.
Perancangan
Pada
tahap ini akan di gambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk. Alat yang di
gunakan dalam perancangan sistem adalah UML (Unified Modelling Language).
Juga dilakukan representasi pengetahuan (Knowledge
Representation) yakni suatu teknik untuk mempresentasikan basis pengetahuan
yang diperoleh kedalam suatu skema atau diagram tertentu sehingga dapat
diketahui relasi atau keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain.
Teknik membantu dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem
pakarnya.
4.
Implementasi
Pada
tahap ini desain dan logika yang sudah di rancang di buat menjadi kode-kode
bahasa pemrograman kemudian di lakukan pengujian terhadap program yang di buat.
Alat-alat yang di gunakan untuk pembuatan tugas akhir adalah
:
a)
Perangkat Keras
Perangkat keras
(hardware) yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi tersebut adalah :
1.
Prosesor Intel Core i3.
2.
Memori 4 GB DDR3.
3.
Kartu grafis ATI Radeon 2GB.
b)
Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak
(software) yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi tersebut adalah :
1.
Sistem operasi Microsoft Windows 8.
2.
Android SDK Manager.
3.
Android Developer Tools (ADT).
4.
Java Development
Kit (JDK).
7. Kerangka Pikiran
Sistem pakar untuk diagnosis
penyakit menular seksual ini merupakan
suatu sistem pakar yang dirancang sebagai alternatif untuk membantu masyarakat
dalam memberikan solusi terhadap penyakit menular seksual. Pengetahuan ini
didapat dari berbagai sumber diantaranya penelitian dan seminar yang dilakukan
pakar dalam bidangnya serta buku yang berhubungan dengan penyakit menular
seksual. Basis pengetahuan disusun sedemikian rupa ke dalam suatu database
dengan beberapa tabel
diantaranya tabel
penyakit, tabel gejala
dan tabel aturan untuk
mempermudah kinerja sistem dalam penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan
dalam pakar ini menggunakan metode inferensi forward chaining. Sistem pakar ini akan menampilkan pilihan gejala
yang dapat dipilih oleh user, dimana
setiap pilihan gejala akan membawa user
kepada pilihan gejala selanjutnya sampai mendapatkan hasil akhir. Ada hasil
akhir sistem pakar akan menampilakn pilihan gejala user, jenis penyakit yang diderita, penyebab dan
penanggulangannya. Dengan berbasiskan
sistem operasi Android, diharapkan tingkat kemudahan pengaksesan sistem pakar
ini lebih mudah dan efisien, dilihat dari perkembangan teknologi telepon
selular dewasa ini. Hampir semua lapisan masyarakat sudah tidak asing lagi
dengan sistem operasi berbasis Android [medanbisnisdaily.com, 2014].
Gambar 1.5 Kerangka Pemikiran
8.
Sistematika Penulisan
Pembuatan tugas akhir ini terdiri
dari lima bab. Bab satu membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan
masalah, tujuan pembuatan tugas akhir dan metode penelitian serta sistematika
penulisan ilmiah. Kemudian pada bab dua di jelaskan tentang teori yang
berhubungan dengan pembuatan tugas akhir ini, seperti definisi sistem pakar dan
juga pemrograman Android yang terdiri dari bahasa XML sebagai pengatur User Interface (UI) dan Java sebagai
pengatur alur logikanya, kemudian pembahasan tentang penyakit menular seksual. Selanjutnya di bab tiga di jelaskan
tahapan-tahapan pembuatan aplikasi. Dimulai dengan pembuatan struktur navigasi,
perancangan User Interface (UI),dan
penulisan kode program serta perancangan database. Lalu bab empat berisi hasil
implementasi dan menampilkan print screen proses input sampai dengan output
pada perangkat smartphone . Pada bab
lima berisi tentang kesimpulan
pembahasan penulisan beserta saran-saran.
9.
Rencana dan Jadwal Kerja
10.
Daftar Pustaka
- Adi Nugroho. 2008. Pemrograman Java Menggunakan IDE Eclipse, Jakarta : Andi Publisher.
- Arhmi, M. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Jilid 1. Yogyakarta: Andi.
3.
Irfan Subakti. 2006.
Sistem Berbasis Pengetahuan. Surabaya
4.
Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelligence: Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
5. Muin, M. 2013. Hubungan Pengetahuan Penyakit Menular Seksual (Pms) Dengan Tindakan
Kebersihan Alat Reproduksi Eksternal Remaja Putri Di Sma Nasional Makassar
Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
6.
Safaat H, Nazruddin. 2012. Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android.
Bandung: Informatika.
- Yenny, SW. 2013. Kondiloma Akuminata Pada Wanita Hamil: Salah Satu Modalitas Terapi. Jurnal Kesehatan Andalas.
- URL: http://www.referensimakalah.com/2012/11/definisi-seks-dan-seksualitas.html, 8 Maret 2014
- URL: http://jappy.8k.com/whats_new_1.html, 8 Maret 2014
10. URL: http://lestari-ayudiah.blogspot.com/2012/04/sistem-pakar-kerusakan-pc-berbasis.html,
10 Maret 2014
lengkap sekali kak sangat membantu
BalasHapuscara membuat bumbu kare jepang sendiri