Sewaktu dulu sekitar SMP rambut saya itu berketombe, ihhh “ketombe” pasti ada sebagian orang yang jijik mendengar kata itu, ga bisa dipungkiri kalau saya pun merasakan hal yang sama. Saya ga tau tepatnya kenapa rambut saya berketombe, namun perkiraan saya ketombe itu muncul karna saya mengikuti ekskul basket yang menuntut harus panas-panasan dan terus-terusan berkeringat. Mungkin itu salah satu factor yang menyebabkan rambut saya berketombe. Ga pede salah satu hal yang membuat saya mencari-cari cara agar ketombe ini hilang. Berganti-ganti shampo merupakan percobaan saya yg pertama, dari shampo yang murah sampe yang mahal sekalipun telah saya coba. Setelah berganti-ganti shampoo hasilnya terlihat ketombe saya berangsur-angsur menghilang. Sampai sekarang saya ga inget shampoo mana yang saya gunakan sampai akhirnya ketombe itu hilang karna saking banyaknya shampoo yang telah saya coba.
Bisa dikatakan saya termasuk wanita yang senang berlama-lama disalon, tapi entah kenapa setiap kesalon selalu rambut yang menjadi sasaran. Dimulai dari jamannya lurusin rambut (papan, bonding, smooting) sudah saya coba semua, ini karna saya tidak teralu puas dengan keadaan rambut saya yang bergelombang. Creambath, masker rambut, blow, hair spa, catok, hair colour, dan lain sebagainya telah saya “icip”. Yaps! Lebih tepatnya “coba” karna saya akui saya adalah orang yang mau tau tentang hal baru sehingga saya tidak terlalu memperhatikan si rambut ini.
Karna perlakuan saya yang seenaknya kepada si rambut, rambut saya ini menjadi kering dan pecah-pecah pokonya tuh ga sehat banget deh, terus kejadian ini saya keluhkan sama teman saya yg kebetulan punya rambut yang indah dan sehat (menurut saya). Ternyata rahasianya terletak pada shampoo, (hemmm shampoo lagi shampoo lagi). Karna sebelumnya saya telah beraganti-ganti shampoo dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan, tanpa pikir panjang setelah mendapat rekomendasi dari dia saya langsung membeli produk yang ia iklankan. Saya beli salah satu produk ternama itu dimulai dari shampoo, conditioner, hair tonic, juga serum penumbuh rambut.
Berjalan beberapa hari setelah memakai produk itu saya merasa ada keanehan, rambut saya bukannya indah seperti yang teman saya katakan malah RONTOK!. pemakaian serum membuat kulit kepala saya gatal-gatal dan ternyata itu iritasi, dan lebih mengejutkan lagi rontoknya rambut saya itu sampai ke akar-akarnya. awalnya saya pikir “ah mungkin ini cuma kebetulan” setelah berhari-hari dan miggu-minggu pun berganti kerontokan itu semakin banyak dan ga terkontrol. Rambut yang awalnya lebih tebal dan bervolume sekarang semakin tipis, gimana ga semakin tipis juga ya wong kalau itu rambut disisir pakai tangan ada aja rambut yang ikut alias rontok, ga bisa bayangin kalo disisir pakai sisir pasti jumlah kerontokannya semakin banyak.
Dibawah ini merupakan foto kerontokan rambut saya perharinya, sebenarnya belom bisa sepenuhnya dikatakan satu hari karna ini adalah foto yang diambil disaat saya menyisir rambut saya dengan tangan, belum lagi diwaktu yang lain.
Pernah juga sempat menghitung suatu hari habis cuci rambut, rambut yang jatuh itu setelah dihitung mencapai 50 helai rambut. Memang tidak langsung rontok 50 helai sekaligus, rontoknya rambut saya berangsur-angsur dan akhirnya saya menemukan jumlah yang sangat menakjubkan
Ini merupakan foto rambut saya yang saya kumpulkan selama 25hari setelah saya berobat. Belum termasuk sama rambut yang kalau rontok diluar rumah.
Sebagai orang yang punya rontok berlebihan siapa sih yang ga takut? Balik lagi, mungkin karna saya seorang wanita. Semakin lama dan semakin lama kerontokan itu saya biarkan, ketakutan saya semakin memuncak saat ada teman lama yang berkunjung kerumah dan bilang “de rambut kamu ko sekarang tipisan”. Jleb! Mendengar itu saya langsung down mungkin terdengar sangat “lebay” namun itulah hal sebenarnya yang saya rasakan.
Menyadari hal itu tumpuan terakhir saya adalah dokter, ya! Pilihan tepat hanyalah mereka orangnya. Dokter yang menjadi sasaran saya adalah dokter spesialis kulit. Saya masih ingat tanggal berapa saya berkonsultasi dan meminta resep untuk mengatasi keluhan saya akhir-akhir ini.
Saat itu tanggal 5 september, tepat dihari senin saya pergi menemui dokter yang saya tuju. ketika nama saya dipanggil untuk menemui dokter itu perasaan yang saya rasakan pertama adalah “deg-degan”, grogi, malu, takut, semuanya bercampur jadi satu. Setelah memasuki ruangan, dokter menyambut dengan sangat ramah, perlakuan itu membuat saya menjadi lebih tenang. Saya pun duduk ditempat yang dipersilahkan, dokter pun menanyakan keluhan saya. Dengan semangat saya ceritakan semua hal yang menimpa didiri saya, kalau saya senang berganti-ganti shampoo, atau lebih tepatnya “suka coba-coba”. Keluhan dari A sampai Z telah saya curahkan kepada si dokter.
Setelah dokter memeriksa rambut saya dia pun mengucapkan hal yang cukup mencengangkan, ternyata kerontokan saya itu dikategorikan kedalam penyakit, karna rontoknya sampai ke akar dan juga banyak. Masih beruntungnya saya karna itu tidak termasuk kedalam penyakit yang ganas atau membahayakan seperti kanker (Alhamdulillah yah J). Tapi saya lupa apa nama penyakit itu karna dokternya terlalu kecil ngomongnya, setiap minta diulang apa nama penyakit itu saya tetep ga denger, seperti ada yang tutup telinga saya supaya saya ga usah tau apa namanya. Saya putuskan buat ga nanya lagi karna ga enak sama dokternya, nanti yang ada dia malah suruh saya konsul ke dokter THT lagi -__-.
Setelah konsul, dikasih resep dan dokter juga menyarankan untuk berhentiin sementara pemakaian shampoo dari produk ternama itu selama masa pengobatan, saya keluar dari ruangannya untuk menebus obat. Dikasihlah 2 macam obat kasul yang diminum sehari 2 kali, serta 2 botol cairan untuk rambut (mungkin semacam serum) yang dipakai pagi, siang, sore, dan malam bergantian (“fiuh” banget ya). Dokter bilang penggunaan obat ini untuk jangka waktu sebulan, namun didalam waktu sebulan ini sebenarnya tidak menghasilkan apa-apa. Lalu saya mikir apa gunanya saya berobat kedokter spesialis kalau bukan ingin cepet-cepet sembuh, namun prasangka itu cepat saya tepis dan berpikir “mungkin ini termasuk tahap dalam pemulihan”. Oke saya turuti semua anjuran dokter, dia mengatakan kalau obatnya habis datang lagi untuk melihat perkembangan selanjutnya.
Sampai sekarang saya memang tidak menemukan kemajuan yang berarti, rambut saya tetap rontok, rontok yang sangat banyak dan membuat saya semakin takut. Apa jadinya kalo wanita botak? Mungkin lucu atau sebaliknya? Hemmm. Dokter mengatakan makanan tidak berpengaruh pada pertumbuhan rambut namun ga ada salahnya kita belajar hidup sehat sedini mungkin.
Berikut ini saya akan berbagi sedikit tips dengan para pembaca mengenai hal yang telah saya alami
- Jangan sembarangan ganti-ganti shampoo
- Jangan asal pilih salon yang murah karna belum tentu produk yang dipakai bagus untuk rambut kita
- Jangan asal pilih produk mahal hanya karna rekomendasi teman yang bilang bagus, karna belum tentu untuk kita bagus juga
- Hindari segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan rambut, seperti:
^ Catok rambut
^ Memakai vitamin rambut yang asal wangi
^ Pemakaian hair tonic
^ Pemakaian serum
^ Jangan banyak pikiran
^ Usahakan jangan stress, ini merupakan hal yang paling menyebabkan kerontokan rambut
^ Hindari blow rambut, karna panas
^ Sehabis mencuci rambut jangan terlalu keras menggosok rambut kehanduk agar kering, pelan-pelan
^ Jangan terlalu sering mengikat rambut, biarkan rambut anda bebas bernafas
Intinya jangan suka coba-coba karna kulit kepala yang satu dengan yang lain berbeda-beda, sayangi rambut indah kalian, pintar-pintarlah dalam memilih produk yang bagus dan cocok untuk rambut kita, syukuri pemberian-Nya karna Dia menciptakan umatnya dengan bentuk yang paling sempurna.
Semoga pengalaman saya ini bisa menjadi pelajaran bagi para pembaca