Rabu, 06 Maret 2013

Kecerdikan abu nawas menjebak pencuri


Dikisahkan seorang  saudagar kaya yang mengalami kesialan. 100 keping lebih uang emasnya berhasil dicuri. Karena merasa kehilangan maka saudagar kaya tersebut mengadukan masalahnya ke-tuan hakim. Hari berlalu, minggu pun berlalu namun hakim belum juga dapat menemukan siapa pencurinya.
Saudagar kaya tersebut tidak kehabisan akal, dia mengadakan sayembara. Dari imingan yang mendapatkan hadiah setengah dari  yang telah dicuri, sampai mendapat imingan yang akan mendapatkan semua keping emas tersebut jika berhasil menangkap pencuri itu, namun hasilnya belum juga terlihat. Tidak ada satupun yang dapat menemukan siapa sang pencuri yang telah mencuri 100 keping lebih uang emas saudagar kaya tersebut. Dan yang menjengkelkan sang pencuri pun ikut mengikuti sayembara.
Karna berbagai cara telah dicoba, saudagar kaya tersebut hampir putus asa. Ditengah keputus asa-annya, ada seseorang yang memberikaan saran agar menggunakan jasa abu nawas. Abu nawas terkenal kecerdikannya.

Mendengar berita tersebut sang pencuri merasa was-was karena takut perbuatannya terungkap. Dia pun berniat untuk pindah kampung, namun dia langsung menyadari bahwa hal tersebut akan membuatnya mudah diketahui bahwa dialah pencurinya. Lalu dia memutuskan untuk tetap berada dikampung itu dan menerima apapun yang terjadi.
Saat abu nawas mengumpulkan orang-orang kampung hati pencuri pun tidak karuan. Abu nawas mengumpulkan orang-orang sekampung dan memberikan tongkat yang sama panjangnya kepada setiap penduduk . Dia memberi tahu bahwa siapa yang memang benar pencurinya, maka tongkat tersebut akan menambah panjang satu jari.
Semalaman sang pencuri memikirkan hal bagaimana agar dia tidak ketahuan bahwa dialah pencurinya, maka dia pun memotong tongkat tersebut satu jari. Dalam hati, sang pencuri memuji akalnya karna dapat mengelabui abu nawas.
Keesokan harinya para penduduk berkumpul kembali. Antrian panjang pun terbentuk. Abu nawas pun memeriksa satu per satu tongkat tiap penduduk yang dibagikan kemarin. Tiba giliran sang pencuri abu nawas pun akhirnya mengetahui siapa pencurinya. Si pencuri memotong tongkatnya sepanjang satu jari telunjuk agar tongkat tersebut tidak bertambah panjang.
Akhirnya pencuri itu di hukum dan di adili. 100 keping uang emas kini menjadi hak abu nawas. Namun dengan kebijaksanaannya sebagian uang tersebut dikembalikan ke keluarga si pencuri, sebagian lagi untuk orang miskin dan sisanya untuk keluarga abu nawas.

Sumber : Kisah 1001 malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar